Gerakan Sosial Membangun Desa


Antusias masyarakat yang sangat luar biasa ditunjukan oleh masyarakat sumber agung. Dimana gotong royong bahu membahu dalam proses pengecoran jalan yang ada di makam desa setempat.

itu di tunjukam dengan partisipasi mereka dalam pengecoran jalan. dimana yang laki-laki bergotong royong dalam bentuk tenaganya dan yang ibu-ibu gotong royong sumbangsi makanan.

Gerakan gerakan sosial yang berdampak siksifikan terhadap perubahan kebiasaan masyarakat tentunya perlu di gali kembali untuk memupuk rasa kepedulian dan ketidak ketergantungan terhadap dana desa yang ada. Tradisi masyarakat perdesaan seperti ini sudah seharusnya tetap terjaga di sela waktu kesibukan merekan yg mayoritas sebagai masyarakat petani. 


Gotong royong yang berasal dari kata Jawa yakni gotong yang artinya bekerja dan royong yang artinya sama menunjukkan kepada kita suatu kegiatan kerja sama. Didalam masyarakat yang tradisional seperti masyarakat pedesaan, bentuk sumbangan atau sumbang menyumbang itu bermacam-macam. 

ada yang berupa bahan makanan dan minuman, ada pula yang berupa uang atau juga dengan tenaga kerja. Jaman dahulu, pada waktu desa masih belum mendapat pengaruh ekonomi kota, maupun aturan adanya UU Desa NO 6 Tahun 2014 tentang alokasi dana desa. 

Sambat sinambat dengan sistem sumbangan itu benar-benar mencerminkan kehidupan masyarakat desa yang penuh solidaritas di antara warga desa dan benar-benar dapat dirasakan betapa pentingnya hubungan yang baik di antara sesama warga desa. Perwujudan partisipasi rakyat di dalam pembangunan nasional ini adalah melalui kegiatan gotong royong yang didalamnya terkandung unsur-unsur dedikasi dan loyalitas masyarakat terhadap program pembangunan itu sendiri




Komentar

Postingan Populer